Perawi Hadits terbanyak itu
sering merasakan lapar
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
berkata: “Sungguh aku melihat diriku sendiri dahulu sampai tersungkur
diantara mimbar Rasulullah dengan kamarnya ‘Aisyah (yakni antara rumah Nabi
dengan mimbar Nabi), di pinggir masjid terjatuh pingsan. Lalu orang-orang datang mengira Abu Hurairoh kemasukan jin
(kejang-kejang seperti kemasukan jin), ada yang pegang kakinya kemudian di
ruqyah. Tunggu, saya bukan kerasukan jin, saya lapar beberapa hari belum makan
(Saking laparnya sampai jatuh pingsan)”
(HR. Bukhari).
Sekian banyak ilmu yang
didapatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu’ahu tidak diperoleh dari
melamun, tetapi melalui rasa lapar dan sulitnya jalan untuk mencapai ilmu, beliau jalani.
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
berkata: “Sungguh dahulu aku mengikat batu diperutku karena saking
laparnya tidak ada makanan”
Pada zaman-zaman itu para sahabat diuji dengan kesulitan, tetapi
semua itu diganti dengan kebaikan oleh Allah ‘azza wa jalla.
Orang yang membela agama Allah subhanahu
wa ta’ala tidak akan dibiarkan terus nseperti itu, akan tiba saatnya mereka
menjadi orang yang makmur, orang-orang yang tercukupi, dan menjadi orang-orang
yang mulia meskipun di dunia mereka sempat menderita.
Imam Ahmad rahimahullah berkata:
“Seorang tidak akan dikokohkan oleh Alloh kecuali setelah melalui proses
ujian, ditempa lalu dikokohkan..”
Pemateri: Al-Ustadz Abdul Mu'thi Sutarman, Lc hafidzhahullah
Diambil dari Kajian: "Biografi Sahabat Abu Hurairah" di Masjid Ma'had al-Manshuroh Landasan Ulin Banjarbaru - Kalsel, 2-3 Jumadal Ula 1441H
📲 Dipublikasikan oleh:
Website: https://www.salafytitasik.com/
Telegram: https://t.me/salafytitasik
Jazakumullahu khairan parantos sumping ka website Salafy ti Tasik.